1. Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkanpasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk lainnya. Contohnyaadalah : shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll.
Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untukmembersihkan rambut, tetapi
setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memilikiciri khusus, misalnya
perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
hargawalaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau
oligopoli.Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena
perbedaan dan ciri khas darisuatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah
ke merek lain, dan tetap memilih merektersebut walau produsen menaikkan harga.
Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produksepeda motor memang cenderung
bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusussendiri. Sebut saja
sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar.Sedangkan
Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak.
Akibatnyatiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.Pada pasar
persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan.Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam
benak masyarakat,sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun
dengan harga mahal akansangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh
karenanya, perusahaan yang beradadalam pasar monopolistik harus aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga citraperusahaannya.
1.1. Asumsi Pasar Monopolistik
Berikut akan dijelaskan beberapa
asumsi tentang pasar monopolistik:
- Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga olehsuatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksimengubah harga-harga mereka.
- jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksiproduk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogensempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknyapaling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangkapanjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyakperusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yangsangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg pertamaakan menurun.
Pasar Monopolistik memiliki
ciri-ciri yang melekat , yaitu :
1.Terdapat banyak produsen
atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memilikiprodusen atau penjual sebanyak pasar persaingan
sempurna dan tidak ada satu punprodusen yang mempunyai skala produksi
yang lebih besar dari produsen lainnya.
2. Adanya Diferensiasi Produk . Pasar ini
menawarkan produk yang cenderung sama, namunmemiliki perbedaan-perbedaan khusus
dengan produk lainnya, misalnya dari carapengemasan, pelayanan yang diberikan
dan cara pembayaran.
3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda
dengan Pasar Persaingan Sempurna,dimana harga terbentuk berdasarkan
mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapatmempengaruhi harga meskipun tidak
sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
4.Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat
produsenhanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika
produsen semakinbanyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi
tidak menarik dan produsendapat meninggalkan pasar.
5. Promosi penjualan
harus aktif . Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak
jumlahkonsumen, melainkan kemampuan
perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,sehingga dapat
menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosimemiliki
peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan
monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya,
sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai
pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih
Kedudukan persaingan monopolistik
akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga
pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada
pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga
tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan
kampanyeperiklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.Persaingan
ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persainganmonopolistik
untuk meningkatkan efisiensi mereka masing - masing. Dampak yang timbul
darikeadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar
persaingansempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga
pokok produksi.Terdapat empat macam bentuk pasar dalam perekonomian. Kempat
bentuk pasar itu adalah:
(1) pasar persaingan bebas sempuma ;
(2) pasar monopoli ;
(3) pasar oligopoli ; dan
(4) pasar persaingan monopolistik.
Persaingan menunjuk pada keadaan di
mana terdapat banyak pesaing di pasar, baik sebagaipenjual maupun pembeli.
Persaingan dapat berupa persaingan harga maupun persaingan nir-harga. Pasar
monopoli menunjuk pada pasar di mana pasar dikuasai sepenuhnya oleh seorang
penjual. Monopoli dapat terjadi karena faktor alam, faktor perlindungan
undang-undang,besamya kekuatan perusahaan terutama dari segi keuangan dan
pengalaman usaha. Jika dalamsuatu pasar terdapat beberapa perusahaan yang
menjadi pemegang kekuasaan, maka pasartersebut dinamakan pasar oligopoli.
Sedangkan bentuk pasar yang lain adalah pasar persainganmonopolistik. Bentuk pasar ini pada dasamya merupakan pasar yang berada
di antara dua jenisbentuk pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan
bebas sempuma dan pasar monopoli. Olehsebab itu, sifat-sifatnya mengandung
unsur sifat-sifat pasar persaingan sempuma dan pasar monopoli.
2. Karakteristik Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan
sebagai berikut :
- Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapatmemilih produk yang terbaik baginya.
- Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukaninovasi dalam menghasilkan produknya.
- Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produkyang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yangdipilihnya
- Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhansehari-hari tersedia dalam pasar monopolistic.
Selain memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga
memiliki kelemahan sebagai berikut :
- Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal danpengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
- Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karenapemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
- Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkanbiaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar olehkonsumen
- 3. Persaingan Monopolistik
Persaingan monopolistik merupakan
suatu jenis pasar yang digolongkan berdasarkan:
· sejumlah
besar perusahaan,
· produk-produk
yang dibedakan dan tidak dilihat sebagai penganti sempurna oleh konsumen
· beberapa
kemampuan penjual untuk menetapkan harga yang mereka inginkan,
· jalan masuk
bebas masuk dan keluar dari pasar tersebut.
·
kepercayaan yang berat terhadap tindakan-tindakan non harga untuk
membedakan produkseseorang
Bentuk pasar persaingan monopolistik
adalah keadaan biasa yang ekstrim.Sebagian besar operasi-operasi eceran berada
dalam bentuk pasar ini.Bisnis-bisnis kecil dari seluruh sektor jatuh dalam
pasar kategori ini.Memulai suatu bisnis secara relatif adalah mudah, tetapi
untuk tetapbertahan dalam bisnis tersebut adalah tidak mudah; hal itu
memerlukankemampuan untuk menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut adalahberbeda
dan lebih baik daripada yang dimiliki oleh para pesaing.
3.1. Jumlah Perusahaan-perusahaan Persaingan
Monopolistik
Sejumlah besar perusahaan dalam
persaingan monopolistik menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut adalah
kecil dalam perbandingannya terhadap keseluruhan pasar.Meskipun mereka
mempunyai beberapa kekuatan atas harga (sebagai perluasan bahwaproduk-produk
mereka dibedakan), mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup untukmembalas jika
perusahaan lain merubah harganya. Ini merupakan perbedaan yang utamaantara
bentuk pasar ini dan oligopoli.
3.2. Produk yangDibedakan pada Persaingan
Monopolistik
Produk yang dibedakan dijual yang
dijual oleh suatu perusahaan dalam persainganmonopolistik memiliki beberapa
fitur yang membuat seorang konsumen lebih menyukainyadibandingkan produk-produk
serupa dari perusahaan-perusahaan lain yang tersedia. Kekuatandari perusahaan
manapun terhadap harga berasal dari hal yang sangat nyata ini bahwa produk-produk tersebut bukan merupakan penganti sempurna.
Tindakan-tindakan non harga adalahperlu untuk membuat produk tersebut
dibedakan.
4. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan
Monopolistis
Ciri‑ciri persaingan monopolistis
seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu menimbulkan pengaruh yang cukup
penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan
monopolistis. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan
monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna yaitu kurva
permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang
dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada hakikatnva ku
permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis
adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan
turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi
sangat berkurang, dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka
jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam
persaingan monopolistis tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan
marginal (MR) tidak beri dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistis
kurva MR ad sama seperti yang terdapat dalam monopolistis, yaitu kurva tersebut
terletak bawah kurva permintaan.
4.1. Keseimbangan Jangka Pendek
Oleh karena kurva permintaan adalah
menurun sedikit demi sedikit, sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan
kurva permintaan keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya, di
dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar,
sedangkan dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan
adalah sebagian dan keseluruhan permintaan pasar.
Dua keadaan perusahaan
monopolistis Yang ditunjukkan dalam gambar diatas adalah keadaan dimana
perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh
apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana keadaan MC = MR tercapai.
Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada
tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah
keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu. Dalam gambar
(ii) yang ditunjukkan adalah keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian.
Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti
perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q, Pada tingkat produksi
ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak
PABC.
4.2. Keseimbangan Jangka Panjang
Keuntungan lebih dari normal akan
menarik perusahaan‑perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan‑perusahaan
baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam
jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi
permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti
kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga
kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, Kemasukan perusahaan baru,
dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga
perusahaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti
halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan
monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam
jangka panjang.
Gambar diatas menunjukkan
keseimbangan perusahaan monopolistis di dalam jangka panjang. Produksi
berjumlah QL dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah PL.
Dapat dilihat bahwa PL sama dengan biaya total rata‑rata, yang
berarti bahwa perusahaan hanya memperoleh untung normal.
Corak kegiatan perusahaan dalam
persaingan monopolistis ketika mendapat keuntungan normal adalah berbeda dengan
corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna yang juga memperoleh untung
yang normal. Perbedaan itu adalah:
Harga · dan biaya produksi di pasar
persaingan monopolistis lebih tinggi.
Kegiatan · memproduksi di pasar persaingan
monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal mencapai tingkat di mana biaya
produksi per unit adalah paling rendah.
.5. PENILAIAN KE ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Di dalam bagian ini analisis yang
dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar bersifat persaingan
monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan
teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu
kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan
promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan
dinilai dalam bagian berikut.
5.1. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk menilai sampai di mana
efisiensi pasar persaingan monopolistik di dalam mengalokasikan sumber‑sumber
daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna. Perbandingan tersebut menunjukkan keseimbangan suatu
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dan keseimbangan suatu perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistis. Kedua keadaan keseimbangan tersebut adalah
di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tersebut
biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan
monopolistis bersamaan. Dengan demikian ACS = ACm
dan MCS = MCm
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa:
Biaya · produksi per unit adalah pada
tingkat yang paling minimum, Biaya per unit adalah Ps.
·Harga yang
berlaku di pasar adalah PS.
·Jumlah
barang yang diproduksikan adalah Qs.
Sedangkan keadaan yang satu lagi
menunjukkan bahwa:
Biaya · produksi per unit perusahaan
monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit yang paling
minimum. Biaya per unit adalah Pm.
Harga · yang berlaku di pasar adalah Pm.
·Jumlah
barang yang diproduksikan adalah Qm.
Kesimpulan pokok yang dapat dibuat
dari membuat perbandingan tersebut adalah: walaupun perusahaan persaingan
sempurna dan perusahaan monopolistik sama‑sama mendapat keuntungan normal,
tetapi dalam perusahaan monopolistik biaya produksi per unit lebih tinggi,
harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga
menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang
optimal).
Kesimpulan di atas menunjukkan
bahwa perusahaan persaingan sempurna adalah lebih efisien dari perusahaan
monopolistis di dalam menggunakan sumber‑sumber daya. Baik ditinjau dari sudut
efisiensi produktif (seperti telah diterangkan ia dicapai apabila biaya
produksi per unit adalah yang paling minimum), maupun dari sudut efisiensi
alokatif (ia dicapai apabila harga sama dengan biaya marginal) perusahaan dalam
persaingan sempurna adalah lebih efisien dari perusahaan dalam persaingan
monopolistis.
5.2. Efisiensi Dan Diferensiasi Produksi
Telah diterangkan dalam analisis sebelum
ini bahwa barang‑barang yang dihasilkan oleh perusahaan‑perusahaan persaingan
monopolistis bersifat berbeda corak, yaitu ia berbeda dari segi mutu barangnya,
pembukusannya, dan pelayanan setelah penjualan. Perbedaan‑perbedaan ini
menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan yang lebih baik dari pilihan yang
dapat dibuat mereka di dalam pasar persaingan sempurna. Pilihan lebih baik,
ini dapatlah dipandang sebagai kompensasi kepada penggunaan sumber‑sumber daya
yang kurang efisien seperti yang baru saja diterangkan.
Persoalannya sekarang adalah:
manakah yang lebih baik kepada masyarakat? Barang yang diproduksikan secara
efisien sehingga dapat dijual dengan harga murah? Ataukah harga yang lebih
mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang akan dikonsuminya
dan pilihan jenis barang yang lebih banyak? Ini merupakan persoalan normatif,
yang jawaban sangat tergantung kepada value judgment masyarakat
tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan
pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaiknya, apabila
masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat
pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi sedikit tidaklah perlu
terlalu dirisaukan.
5.3. Perkembangan Teknologi Dan
Inovasi
Sampai di manakah persaingan
monopolistis akan mendorong perkembangan teknologi dan inovasi? Pada umumnya
ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis memberikan
dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi.
Terbatasnya dorongan tersebut disebabkan karena dalam jangka panjang perusahaan
hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang melebihi normal di dalam
jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan mengembangkan teknologi. Tetapi
dorongan tersebut adalah sangat lemah karena perusahaan-perusahaan menyadari
bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan melakukan
inovasi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Keuntungan melebihi
normal yang diperoleh akan mendorong perusahaan‑perusahaan lain untuk masuk ke
industri tersebut, dan ini akan terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi
normal tidak ada lagi. Maka dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh dari
perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
5.4. Distribusi Pendapatan
Persaingan monopolistis
mengakibatkan corak distribusi pendapatan yang sama sifatnya seperti yang
biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah
seimbang. Karana tidak terdapat keuntungan yang berlebih‑lebihan dalam jangka
panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang
berlebih‑lebihan. Di samping itu dalam pasar terdapat banyak perusahaan, dan
ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah
pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kepada
kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan
monopolistis menimbulkan distribusi pendapatan yang lebih merata.
5.5. PERSAINGAN BUKAN
HARGA
Persaingan bukan‑harga pada
hakikatnya mengandung arti usaha‑usaha di luar perubahan harga yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang
yang diproduksinya. Maka pada hakikatnya usaha‑usaha untuk melakukan
persaingan bukan‑harga bertujuan untuk memindahkan kurva permintaan ke kanan.
Perpindahan itu berarti pada sedap tingkat pendapatan dan kesempatan kerja,
jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan‑harga
dapat dibedakan kepada dua jenis:
·Diferensiasi produksi, yaitu
menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi
perusahaan-perusahaan lain.
·Iklan dan berbagai bentuk promosi
penjualan.
Di dalam persaingan monopolistis dan
oligopoly, persaingan bukan harga sangat aktif dilakukan. Di dalam dua pasar
yang telah diuraikan terlebih dahulu, yaitu persaingan sempurna dan monopoli
persaingan bukan harga tidak begitu dipentingkan. Untuk monopoli alasannya
tidak sukar untuk dicari, yaitu karena perusahaan monopoli tidak mempunyai
saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan harga tidak dilakukan
karena barang yang diproduksikan perusahaan-perusahaan adalah serupa atau
identical. Para pembeli tidak dapat membedakan di antara produksi yang
ciptakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Oleh sebab itu tidak ada
gunanya kepada sesuatu perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli dengan
cara persaingan bukan harga. Para pembeli tidak akan dapat mengetahui manakah
barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang menjalankan persaingan bukan‑harga.
5.5.1. Diferensiasi Produksi
Setiap dalam pasar persaingan
monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan barang yang mempunyai sifat
yang khusus, dan yang dapat dengan jelas dibedakan dari produksi perusahaan‑perusahaan
lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan
suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode, dan merek yang
berbeda‑beda. Terdapatnya berbagai variasi dari sesuatu jenis barang adalah
sifat istimewa dari pasar persaingan monopolis, yang tidak terdapat dalam pasar
persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan sebelum ini, dalam pasar
persaingan sempurna, barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan adalah
sepenuhnya serupa (identical). Terdapatnya barang yang beraneka ragam
coraknya di pasar persaingan monopolistis menimbulkan keuntungan kepada
perusahaan mau pun kepada para konsumen.
Kepada setiap perusahaan, barang
yang berbeda‑beda sifatnya tersebut akan menjadi daya penarik khusus ke atas
barang yang diproduksikannya. Segolongan konsumen tertentu akan lebih suka
membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan dengan
barang‑barang yang sejenis yang dihasilkan produsen‑produsen lain. Dengan
demikian diferensiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli.
Dengan menghasilkan suatu barang tertentu yang berbeda dari barang lainnya,
perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan‑perusahaan lain untuk
menarik para langganannya. Diferensiasi produksi memungkinkan seorang produsen
dalam pasar monopolistis untuk tetap menjual produksinya (tetapi jumlahnya
semakin sedikit) apabila menaikkan harga. Tetapi sebaliknya, produsen itu dapat
menarik sebagian dari langganan perusahaan‑perusahaan lain, sekiranya penjualan
barangnya,
Kepada para konsumen, barang yang
sejenis tetapi berbeda tersebut menimbulkan suatu keuntungan pula, yaitu
pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang menjadi lebih beraneka ragam. Ini
memungkinkan mereka memilih barang yang benar‑benar sesuai dengan keinginan.
Seperti telah disinggung sebelum ini, ahli‑ahli ekonomi banyak‑ yang memandang
pilihan yang beraneka ragam itu sebagai suatu kompensasi terhadap ketidak
efisienan persaingan monopolistis di dalam menggunakan, sumber‑sumber daya.
5.5.2 Promosi Penjualan Melalui
Iklan
Di dalam perusahaan-perusahaan modem
kegiatan mempersiapkan dan mernbuat iklan adalah suatu bagian penting dari
usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Pengeluaran yang dilakukan perusahaan‑perusahaan
untuk pengiklanan meliputi jumlah yang cukup besar yang adakalanya menimbulkan
pertambahan yang nyata kepada biaya produksi. Perusahaan‑perusahaan melakukan
kegiatan pengiklanan untuk mencapai salah satu atau gabungan dari tiga tujuan
yang dinyatakan di bawah ini :
- Untuk memberikan informasi mengenai produk. Iklan seperti ini dilakukan untuk memberikan penerangan kepada konsumen akan suatu produk. Iklan itu mungkin untuk barang yang telah lama ada, atau untuk barang yang haru saja dikembangkan. Iklan seperti ini dinamakan iklan memberi penerangan atau information advertising.
- Untuk menekankan kualitas suatu produk secara persuasif. Iklan seperti ini dilakukan untuk menerangkan kepada konsumen akan kualitas yang sangat baik dari sebuah produk. Beberapa bentuk Iklan, bertujuan untuk terus menerus mengingatkan para konsumen bahwa barang tersebut ada di pasar. Iklan seperti ini dinamakan iklan untuk bersaing atau competitive advertising. Tanpa iklan seperti ini, konsumen dapat berubah sikapnya dan menjadi langganan. perusahaan lain yang menghasilkan barang yang sama yang selalu diiklankan.
- Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen Iklan tersebut lebih berbentuk memperkenalkan perusahaan tersebut mengenai, kegiatan‑kegiatan yang dilakukannya. Iklan mengenai hasil‑hasil produksinya adalah begitu ditekankan. Iklan ini juga dilakukan untuk menghindari larangan pengiklanan yang dilakukan pemerintah (misalnya iklan rokok).
Dari ketiga jenis iklan ini, yang
dilakukan perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah jenis iklan
yang pertama dan iklan jenis pertama terutama digunakan pada waktu perusahaan
memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis kedua
digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar
5.5.3 Efek Persaingan Monopolistik
Analisis keseimbangan produsen dalam
pasar persaingan monopolistik jangka panjang,terdapat beberapa hal yang perlu
disikapi yaitu:
- Terjadi ketidak efesienan produksi karena produsen tidak berproduksi pada Biaya rata-rataMinimum. Hal ini akibat dari kurva permintaan yang menurun harus bersinggungan denganAC, sehingga tidak mungkin terjadi AC minimum melainkan pada saat AC menurun. Inimenandakan bahwa perusahaan dalam jangka panjang masih belum memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga terjadi pemborosan sumber ekonomimasyarakat.
- Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginaluntuk menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masihmengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar